Pages

Wednesday, May 1, 2013

KENAPA HARUS TAKUT? PADAHAL CINTA LEBIH DISUKAI

Pernah punya pengalaman menghadapi seseorang yang ditakuti tidak?
Mungkin seseorang itu atasan kita di kantor.. mungkin juga guru kita waktu di sekolah.. atau mungkin seseorang itu ayah kita.. bisa juga ibu kita.. atau kakek kita.. atau siapa saja..
Kita berusaha bersikap sebaik mungkin kan ya dihadapan dia yang menakutkan itu.. Kita pasti juga berusaha melakukan semua yang dia tetapkan/ inginkan sebagai aturan yang harus dipatuhi, paling tidak selama bertemu dengannya.. begitu bukan? hehe



Rasanya.. bertemu pun enggan.. apalagi harus hidup bersama dengan orang yang kita takuti..
Hidup kita tak nyaman.. walau mungkin.. perkataan orang itu tidak selalu salah.. atau sebenarnya dia mengajarkan tentang yang baik-baik.. tapi karena hati kita wis kadung takut.. jadiii.. apapun tentangnya seperti ingin dihindari.. tugas2 dari dia mungkin kita kerjakan.. tapi bisa jadi hanya asal-asalan atau setengah hati.. hanya sebatas.. agar ia tak marah pada kita.. kita melakukan tugas kita karena takut akan marahnya.. kita tersenyum padanya sekedar basa basi agar tak tambah disinisin dikemudian hari..

Sekarang coba buka-buka file-file otak kita lagi..
Cari kenangan tentang seseorang atau beberapa orang yang kita kagumi.. orang yang kita cintai.. sayangi.. mungkin dia guru kita, ayah kita, ibu kita, pasangan kita, anak kita, sahabat kita dll..

Sekarang coba ingat-ingat perasaan saat kita jumpa dengannya..
Kita pasti merasa nyaman berada didekatnya.. waktu pasti berjalan begitu cepat.. tak ada hal-hal yang membosankan selama bersama dengannya.. semua perkataannya kita dengarkan dengan seksama.. sepenuh hati kita lakukan semua yang ia suka.. dan menjauhi semua yang ia tak suka.. makanan yang ia suka pun serta merta menjadi makanan kesukaan kita walau sebelumnya kita tak pernah menyukai makanan itu atau paling tidak, biasa saja dengan makanan itu..warna kesukaannya pun menjadi jajaran warna kesukaan kita.. saat jumpa rasanya ingin selalu membawakan oleh-oleh untuknya.. segudang cerita suka dan duka mengantri dalam kepala ingin kita tuangkan kepadanya.. nyamaaaaaaaaannnn rasanya hati kita ketika bersamanya.. tak ingin berpisah lama-lama.. begitu bukan?

Sekarang aku mau mengajak merenung lagi..
Pernah dengar kata "surga dan neraka"?
Teruuusss...
Tau gak siapa pemiliknya?

Takut gak ngebayangin neraka? ingin gak masuk surga?
Trus.. mau pilih yang mana?
Semua pasti setuju, kalau jawaban kita semua pasti memilih surga.. iyakan?

Nah sekarang.. ada permisalan lagi..
Kalau kita mau datang bertamu ke rumah seseorang yang belum kita kenal sama ke rumah seseorang yang sudah kita kenal.. Mana yang lebih nyaman dihati kita..?
Sudah kebayang belum masing-masing pemilik rumah itu akan berekspresi seperti apa pada kita saat melihat kita didepan pintunya..
Pemilik rumah yang pertama mungkin akan berekspresi mata agak membesar (dibesar-besarkan) lalu dengan ekspresi wajah waspada dan penuh tanda tanya.. dan ia berkata.. "maaf, mau bertemu dengan siapa? bapak/ibu siapa ya?"
Bandingkan dengan ekspresi pemilik rumah yang kedua..
Dengan mata yang membesar (karena merasa ga nyangka bisa bertemu) senyum lebar memenuhi wajahnya, ekspresi wajah merasa terkejut senang dengan kedatangan kita sambil berkata "haaaaii.. apa kabaaarr? waaahh senangnya kamu bisa datang kesini? ayo silahkan masuk (sambil mempersilahkan masuk dengan ramah dan penuh rindu)"

Yuk kita sambungkan dengan renungan kita sebelum-sebelumnya..

Inginnya kita.. doanya kita adalah.. kita bisa masuk surga..
Yang punya surga itu Allah..
Lalu kita sudah kenal belum sama Allah?
Sekarang rasakan dihati kita.. cenderungnya rasa dihati kita terhadap Allah itu apa?..
Rasa TAKUT atau CINTA?


Lihat analogi renungan awal kita..

Ketika kita Takut.. Maka kita hanya pada sampai tahap "Melakukan hal-hal yang ditetapkan Allah dalam rangka menghindari marahNYA, takut akan siksaNYA"
Seperti renungan awal.. ketika kita melakukan sesuatu karena takut.. maka kita akan melakukannya sekedarnya saja.. sekedar menggugurkan kewajiban.. renungkan..
"yang penting saya sudah sholat wajib, yang penting saya sudah bayar zakat, yang penting saya sudah baca syahadat dll"

Sekarang selami lagi analogi yang berikutnya..

Ketika kita Cinta.. Maka kita akan bergerak.. melakukan semua yang Allah perintahkan dengan penuh kesadaran.. hati kita takkan lagi berbisik "yang penting aku sudah sholat wajib" tapi akan berganti.. "ya Allah, aku rindu, ingin berjumpa denganMU dalam sholatku.. dalam sujudku"..
Dan kita pun terus mencari ibadah lain yang Allah suka.. karena apa? ya karena kita merasakan kenyamanan bersama denganNYA..  nyaman dan tentram karena Allah bersama kita.. kita merasakannya.. kita dapat merasakan Allah hadir bersama kita..
Tiap desah nafas kita.. kita merasakan nikmatNYA..
Kita bisa merasakan nikmat dibalik ujian yang Allah berikan..
Kita bisa menemukan nikmat dibalik sakit yang Allah izinkan datang pada tubuh kita..
Semua yang kita rasakan hanya kenikmatan..
Semua yang kita lihat hanyalah keindahan..
Kita bisa merasakan "tatapan"NYA yang penuh cinta setiap saat..
Kita bisa merasakan "kehadiran"NYA bersama kita setiap waktu..
Hingga tak ada rasa lain yang bisa bersanding dengan hati kita kecuali bahagia..

Bayangkan..
Ketika ketika nanti kita "mengetuk" pintu NYA..
Lalu DIA mengenali kita..
Tersenyum kearah kita..
Lalu DIA sambut kita dengan cintaNYA..
Dan DIA katakan kepada malaikat-malaikatNYA.. "Aku mencintai hambaKU yang ini.. masukkan ia ke dalam surgaKU"

Bayangkan Allah Tuhan semesta alam.. Yang menguasai langit dan bumi.. MENGENALI kita..
Bayangkan.. Sang Maha Penguasa mengatakan CINTA kepada kita..

Adakah lagi kenikmatan yang ingin kau cari sesudah itu?
Adakah kenikmatan yang bisa menandingi nikmatnya dicintai Allah Tuhan Semesta Alam?
Adakah keindahan yang menandingi indahnya ditatap oleh Allah Sang Pemilik Semesta dengan  penuh cinta dihari pertemuan nanti..

Rasakan perbedaannya.. ketika kita bergerak karena takut dengan bergerak karena cinta..
Sangat jauh berbeda.. semuanya berbeda..
Rasa dihati berbeda.. di laku juga berbeda..
Kalau dulu kita takut.. kalau meninggalkan sholat..
Tapi sekarang.. kita yang merasa sedih karena belum/menunda sholat..
Kalau dulu terburu-buru melakukan gerakan sholat..
Kalau sekarang.. berlama-lama ingin bermesraan dalam sholat..
Begitu kira-kiranya perbedaan antara yang bergerak karena takut.. dan yang bergerak karena cinta..

Bagaikan kekasih yang berjauhan.. lalu mendapat kesempatan untuk berjumpa.. dapat kesempatan untuk telpon-telponan.. dapat kesempatan untuk SMSan.. dll.. masa' iya tidak dipergunakan dengan sebaik2nya? yaaaa mungkin saja sih.. kalau kekasihnya banyak #ehh hahaha

Kalau kamu.. Kekasihnya siapa?












No comments:

Post a Comment